Jam Gadang, Daya Tarik yang Tak Pernah Pudar
Sebuah ungkapan yang seringkali diucapkan banyak orang bahwa jika Anda pergi ke Bukittinggi, tetapi belum mengunjungi Jam Gadang, itu berarti sama saja Anda belum berkunjung sama sekali ke kota ini. Bahkan ada pula yang mengatakan jika Anda pergi ke Sumatera Barat, Anda harus mengunjungi Jam Gadang, atau sama saja Anda tidak pernah mengunjungi Sumatera Barat. Hal tersebut bukan ungkapan atau perkataan yang berlebihan, mengingat menara jam yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda ini begitu ikonik dan melekat dihati masyarakat Sumatera Barat.
Seperti dikutip dari Wikipedia, bahwa Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda . Arsitektur menara jam ini dirancang oleh pribumi bernama Yazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Jam Gadang yang dalam bahasa Indonesia berarti Jam Besar ini menghabiskan biaya sekitar 3000 gulden yang pada saat itu merupakan angka yang fantastis. Tak heran dari dulu hingga sekarang, Jam Gadang selalu menjadi primadona bagi masyarakat Minang.
Mesin dari Jam Gadang sendiri terbilang sangat istimewa dan langka. Hal tersebut karena mesin buatan Jerman tahun 1892 ini hanya dibuat dua unit di seluruh dunia. Yang pertama yaitu pada Jam Gadang itu sendiri, dan yang kedua terdapat di Menara Jam Big Ben di Inggris. Pada waktu itu mesin Jam Gadang ini didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda ke Pelabuhan Teluk Bayur di Padang.
Cerita dibalik foto
Pada malam itu saya bersama sanak keluarga beramai-ramai pergi ke Jam Gadang pada momen Libur Idul Fitri 1437H. Meski sudah sangat sering kesini, tetapi entah mengapa terdapat suatu kesenangan tersendiri saat saya berada di Kawasan Pedestrian Taman Jam Gadang ini. Setelah puas berfoto bersama, saya lalu menyempatkan diri untuk hunting foto Jam Gadang yang begitu indah dengan cahaya lampu yang berwarna-warni, seakan menggambarkan suasana hati pengunjung saat itu yang meskipun ramai, tetapi semua tampak begitu menikmati suasana di malam itu.
Komentar
Posting Komentar